Minggu, 27 September 2015

NORMALISASI DATABASE

Pengertian Normalisasi Database
    Normalisasi adalah proses mendesain struktur Database dan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, serta fleksible sehingga menghasilkan sebuah table yang normal .

Fungsi Normalisasi Data
   Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut. 

Normalisasi
•Difungsikan untuk memastikan bahwa database yang dibuat berkualitas sangat baik.
•Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga yang paling ketat (5NF)
•Biasanya hanya sampai pada tingkat 3-NF (Bentuk Normal Ketiga) , karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

Tujuan Normalisasi Data
  1. menghilangkan kerangkapan pada data/ redudansi.
  2. mengurangi kompleksitas
  3. mempermudah pemodifikasian data
  4. menghilangkan anomali data
Tahapan Normalisasi Data
    Bentuk tidak normal
kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau terduplikasi (rangkap).
    1-NF (Bentuk normal Pertama)
Setiap data di bentuk dalam flat file dan Tidak ada set atribut yang berulang –ulang. Membentuk Normal Pertama (1 Normal First) dengan flat table yang memisahkan data pada field-field yang tepat bernilai atomik, dan yang melengkapi atribut/ field yg ada.
     Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:
  1.  setiap data dibentuk dalam sebuah flat file, data dibentuk dalam satu demi satu record, nilai dari field  itu berupa “atomic value”.
  2.  tidak ada set atribute yang berulang (duplikat) atau bernilai ganda.
  3.  telah ditentukan primary key untuk tabel/relasi
  4.  tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
photo 2............
Add caption
   



    2-NF (Bentuk Normal Kedua)
Bentuk ini didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan.
     Syarat normal kedua (2-NF) antara lain:

  1.  Bentuk data ini telah dapat memenuhi kriteria bentuk normal yang pertama.
  2.  Atribute bukan Primary key (bukan kunci utama) haruslah memiliki ketergantungan fully functional dependency (fungsional sepenuhnya) pada primary key.
 photo 3..........
photo4...........
        3-NF (Bentuk Normal Ketiga) 
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mendapat kemungkinan mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.
       Syarat normal ketiga (3-NF) antara lain:
  1. Bentuk data ini telah memenuhi kriteria bentuk normal yang kedua.
  2. Atribute bukan primary key harus tidak memiliki ketergantungan pada transitif, artinya suatu atribut bukan primary key tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) pada atribut yang bukan Primary key lain, seluruh atribut bukan primary key pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key yang di relasikan saja.
 photo5.............         
      4-NF (Bentuk Normal ke Empat)

Syarat normal keempat (4-NF) antara lain: 


  1. Hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF dan tidak ada multivalued dependency nontrivial.
  2. Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempat ( 4NF ).
  3. Dependensi ini dipakai untuk menyatakan hubungan satu ke banyak (one to many).
       5-NF ( Bentuk normal kelima)
Dependensi gabungan mendasari bentuk normal kelima. Suatu relasi R ( X,W,Z) dapat memenuhi dependensi gabungan dan jika gabungan dari proyeksi A, B, C dengan A, B, C
merupakan sub sub himpunan dari atribut – atribut R.
Dependensi gabungan di atas sesuai dengan notasi beikut :
  1. (A, B, C )
  2. dengan A = XY, B = YZ, C = ZX

Tidak ada komentar:

Posting Komentar